Aku teringat dirimu ketika melewati jalanan itu
Saat itu aku dan kamu saling terpaku
Aku memandang dirimu tanpa tau itu kamu
Kamu pun sama memandangku tanpa tau itu aku
Ketika posisi kita semakin dekat
Kita pun saling tercekat
Memandang satu sama lain dengan lekat
Lalu langsung membuang muka dengan cepat
Aku mengulum senyum karena malu
Kamu berhenti sejenak di hadapanku
Ku kira kamu akan menyapaku
Tapi ternyata kamu justru menyapa dia yang kini sudah berada di samping mu
Aku tersenyum miris meratapi betapa bodohnya aku
Masih pagi saja diriku sudah dibuat malu
Dengan beraninya aku menatapmu
Lalu mengharapkan sapaan darimu
Seharusnya aku sadar
Hubungan kita lambat laun mulai pudar
Tapi mereka bilang harapan untukku masih besar
Sebab itu lah aku menjadi gusar
-Dari aku yang masih setia menunggu
Yang punya blog galau mulu, nih.
BalasHapus