18 Oktober 2019

Novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari

Biasanya sih saya suka bingung gitu kalo waktu sudah larut malam, tapi mata belum bisa untuk terpejam. mau main hp bosen gak ada yang chat dan gak ada target juga sih siapa yang mau dichat, mau buka social media ntah kenapa males juga, mau nonton tv gak ada siaran yang seru, beda seperti dulu. pada saat jaman jamannya tv sering menayangkan film-film keren seperti  the mummy, harry potter, 300, death race, 30 days of night, dll. sekarang film-film seperti ini sudah tidak pernah muncul lagi di tv.

Akhirnya saya memutuskan untuk membaca buku saja, sembari menunggu kantuk yang belum juga mau takluk. buku yang saya baca kali ini adalah Catatan Juang karya Bung Fiersa Besari. saat ini saya masih dalam proses menghatam. jadi, bisa dibilang saya belum tuntas untuk membaca buku ini, tapi overall buku ini sangat menarik dan menginspirasi, banyak juga kata-kata puitis khas bung fiersa.


Buku ini memiliki sampul berwarna merah dan menurut saya sangat menarik, karena kebanyakan buku memiliki cover yang terkesan rapih dan elegan. sementara buku ini lebih terlihat seperti lecek atau lusuh karena memiliki motif seperti lipatan-lipatan gitu, pokoknya beda deh dari buku yang lain.

Tokoh utama dari buku ini bernama Kasuarina atau biasa dipanggil Suar. jadi ceritanya suar ini merasa lelah dan jenuh dengan pekerjaannya karena tekanan yang selalu diberikan oleh atasnya. hingga pada akhirnya suar menemukan buku milik juang yang perlahan mengubah jalan hidup suar untuk kembali mengejar impiannya selama ini didunia sineas.

Ya kurang lebih itu sih yang bisa saya gambarin, karena saya juga belum tamat untuk membaca buku ini. oh iya ada beberapa kalimat favorite saya nih didalam buku ini.

yang pertama ada dihalaman 75
Lensa terbaik adalah mata. kamera terbaik adalah otak kita. jangan cuma foto yang tercipta, tapi lupa untuk merangkai cerita.
Menurut saya kalimat itu sangat cocok untuk keadaan sekarang ini, dimana banyak sekali orang berwisata namun lupa apa esensi dari berwisata itu sendiri. karena telalu sibuk pamer dengan mengabadikannya melalui ponsel dan mengunggahnya ke social media. bukannya tidak boleh hanya saja kurangi intensitasnya.

dan juga ada dihalaman 162
Penolakan membuat kita takut untuk melakukan sesuatu. tanpa kita sadari, kita jadi sering menolak gagasan - gagagsan kita sendiri. padahal jika disikapi dengan lebih seksama penolakan dapat juga berarti bahwa mungkin saja kita bukan kandidat yang tepat. dan itu bukan berarti diri kita kurang baik, cuman mememang kurang cocok. kalau apa- apa langsung diterima, apa asyiknya hidup ini?
Ini juga merupakan salah satu kalimat yang ngena banget bagi diri saya pribadi, ketika saya mendapatkan penolakan dalam hal apapun, pasti sesudahnya saya jadi ragu untuk mengutarakan asumsi saya pribadi.


Apakah kalian juga sama ?

Share:

2 komentar:

Syarat Berkomentar :

1. Berkomentar dengan bahasa yang Sopan
2. Berkomentar sesuai posting
3. Dilarang menyertakan link aktif, dsb

Author

Renaldi Ardiansyah
Hanya seorang Anak Muda yang tidak mahir berbicara, Namun berusaha Bersuara melalui Tulisan... 

Arsip Blog

Label

Absurd (3) Coretan (20) Curhatan Cowok (19) Info (4) Opini (4) Pengalaman (3) Unik (1)

Part Of

Warung Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Renals Daily | ThemePacific