Yang tak sanggup terucap

Setiap rindu memiliki masa, akan ada kalanya rindu juga bertepuk sebelah tangan. tapi tak apa, suatu saat nanti juga akan ada rindu yang benar dan memang untuk kita.

Pagi Itu, aku melihat wanita yang sedang duduk diselasar kampus. Dia sedang bersama 4 orang yang mungkin sahabatnya, mereka sedang berbincang dan terkadang pula mereka tertawa. Tapi..hanya satu yang menjadi pusat perhatianku. ya, dialah wanita itu. yang sudah cukup lama telah aku kagumi. "Kamu Cantik dan Kamu Nyata". Gumamku saat itu

Setiap waktu kubiarkan berlalu, hanya untuk memandangnya dari jauh.

Meneropong keindahan dalam ketidak berdayaan,

Dia menyilaukan

Tapi sinarnya begitu menghangatkan.

Setiap bertatap mata dengannya, aku merasa tidak sanggup.

Terlebih lagi saat melihat senyum manis yg terukir di bibirnya dan saat sepasang mata kami saling beradu.

Di dadaku

Kencang berpacu

Getarkan tubuhku

Ah... aku...

Mungkin terperangkap dalam apa yang disebut “cinta”

Cinta pada setangkai bunga yang tumbuh di atas bukit

Sementara aku berada di dasar jurang.

Tanganku terlalu pendek untuk sekedar menggapai.

Tapi timbul satu pertanyaan didalam benakku.

Apakah dia juga merasakannya ? 

Apakah hanya aku saja yang terperangkap dalam rasa yang sungguh rumit ini? 

Rasanya ingin sekali aku utarakan perasaan ini kepada wanita itu. Namun lagi-lagi hati kecilku seakan hendak berbicara. apa aku pantas di cintai?

Atau aku hanya bisa mencintai dalam satu tarikan anak panah?

Melesat tak tentu arah dan tak kembali...

Perasaan masih terus berlanjut, ku biarkan diri terus terlena pada cinta,

Tak peduli apa. Bila waktu patah hati tiba, biarlah jadi urusan air mata. 

Karena aku sangat yakin mau jadi apapun kamu didalam hidupku, Tuhan pasti mempunyai rencana dibalik ini semua.

"Aku harap rencana itu sesuai dengan apa yang aku inginkan"

29 Juni 2018